Gunung Mas, Zona Kalimantan – Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Manggala Agni,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga masyarakat di Kecamatan Manuhing turun langsung ke lapangan untuk menyisir jalur-jalur yang rawan muncul api, Kamis, 19 Juni 2025.
Sasaran patroli kali ini adalah tiga wilayah yang teridentifikasi memiliki tingkat kerawanan tinggi, yaitu Kelurahan Tumbang Talaken, Desa Tangki Dahuyan, dan Desa Tumbang Jalemu.
“Kegiatan ini merupakan respons cepat dan wujud sinergi kuat antar lembaga di tingkat terendah untuk mencegah bencana kabut asap yang kerap melanda saat musim kemarau,” kata Kapolres Gunung Mas AKBP Heru EKo Wibowo melalui Kapolsek Manuhing, Iptu Teguh Triyono, Kamis, 19 Juni 2025.
Dia melanjutkan, Kegiatan ini bukan sekadar patroli, ini adalah wujud komitmen dan sinergi nyata bahwa semua elemen di Manuhing, dari aparat hingga masyarakat, bersatu padu. Mencegah jauh lebih baik daripada memadamkan.
Patroli gabungan ini tidak hanya berfokus pada pemantauan titik api, namun Tim juga melakukan beberapa aksi strategis di lapangan seperti Pengecekan Sumber Air (Embung) Tim secara khusus memeriksa kondisi embung-embung air yang tersebar di beberapa lokasi rawan.
“Mereka memastikan debit air mencukupi dan akses menuju sumber air tersebut tidak terhalang, sehingga dapat difungsikan secara maksimal jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pemadaman,” ucap Iptu Teguh.
Tim tidak hanya melintas, tetapi berhenti untuk berdialog langsung dengan para petani di ladang dan warga di permukiman.
Dengan pendekatan yang humanis, mereka menyebarkan pamflet berisi maklumat larangan membakar lahan dan memberikan edukasi tentang dampak buruk karhutla bagi kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
“Kami mengimbau dari hati ke hati kepada masyarakat agar meninggalkan kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar. Selain merusak lingkungan, sanksi hukumnya sangat berat. Mari kita bersama-sama menjaga alam yang kita wariskan untuk anak cucu kita,” tambah Iptu Teguh. (ZK-RY)