Jumat, 20 Juni 2025
Banner Default
BerandaDESASungai Undang, Sentra Budidaya Ikan Bandeng di Seruyan: Potensi Besar Menanti Dukungan

Sungai Undang, Sentra Budidaya Ikan Bandeng di Seruyan: Potensi Besar Menanti Dukungan

Kuala Pembuang, Zona Kalimantan – Terletak di pesisir Kecamatan Seruyan Hilir, Desa Sungai Undang menyimpan potensi luar biasa di sektor perikanan, khususnya budidaya ikan bandeng. Desa yang berada di wilayah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah ini dikenal sebagai sentra penghasil bandeng yang menjanjikan di pesisir Kuala Pembuang.

Tak kurang dari 80 persen warga Desa Sungai Undang menggantungkan hidup pada sektor perikanan, dan sekitar 70 persen dari mereka fokus pada budidaya ikan.

Aktivitas ini tidak hanya menjadi mata pencaharian utama, tetapi juga telah menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir.

Salah satu pelaku usaha budidaya ikan bandeng, Suwandi, telah menekuni usaha ini selama lebih dari sembilan tahun. Ia menjelaskan bahwa bisnis tambak bandeng di Sungai Undang memiliki prospek cerah jika dikelola dengan baik.

“Untuk mulai usaha bandeng, lahan minimal sekitar 4 hektar. Kami biasanya tebar benih 10.000 ekor, dan dalam waktu empat bulan bisa panen lebih dari satu ton ikan bandeng,” ungkap Suwandi, warga perantau dari Sumatera Selatan yang kini menetap di Sungai Undang.

Ia menekankan pentingnya persiapan tambak, terutama memastikan ketersediaan pakan alami.

“Sebelum tebar benih, harus pastikan ada lumut. Kalau belum ada lumut, jangan langsung tebar benih, karena bandengnya tidak akan tumbuh maksimal,” jelasnya.

Selain itu, kualitas air juga menjadi faktor krusial. Tambak harus dijaga dari kekeringan, dan air perlu ditambahkan secara berkala agar tetap optimal untuk pertumbuhan ikan.

Meski menjanjikan, Suwandi menyebutkan beberapa tantangan yang masih dihadapi pembudidaya. Salah satunya adalah persoalan pasang laut yang kerap menggenangi tambak.

“Kami sangat berharap pemerintah bisa membantu dalam peninggian tanggul. Selain itu, akses jalan ke tambak juga sulit, apalagi saat musim hujan,” katanya.

Masalah lain adalah pemasaran dan stabilitas harga ikan. Para pembudidaya berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah agar harga jual ikan bandeng tetap stabil dan menguntungkan petani.

Kepala Desa Sungai Undang, Ikhwan Arifin, menegaskan bahwa sektor perikanan di wilayahnya sangat layak untuk dikembangkan lebih luas lagi.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin bekerja sama. Kami yakin, dengan dukungan berbagai pihak, budidaya ikan bandeng di desa kami bisa semakin maju,” tutur Ikhwan.

Lebih jauh, Ia menambahkan bahwa kawasan pesisir Sungai Undang sangat potensial dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi tambak.

Keindahan alam pesisir yang dipadukan dengan kegiatan tambak bisa menjadi daya tarik unik bagi wisatawan maupun investor. (ZK-Red)

 

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Iklan Default

Postingan Populer

Komentar Terbaru