Jumat, 13 Juni 2025
Banner Default
BerandaBERITA TERBARULiburan Berujung Tragis, Warga Desa Babaung Diduga Diterkam Buaya di Sungai Hanaut

Liburan Berujung Tragis, Warga Desa Babaung Diduga Diterkam Buaya di Sungai Hanaut

Kotim, Zona Kalimantan – Sani (35), seorang pria asal Desa Babaung, tewas secara tragis diduga akibat serangan buaya saat mandi di sungai di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Jumat pagi, 4 April 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.

Peristiwa nahas tersebut terjadi saat Sani tengah mandi di sungai, tak jauh dari rumah keluarga istrinya yang sedang ia kunjungi untuk berlibur di masa cuti Lebaran. Tanpa disangka, seekor buaya tiba-tiba muncul dan langsung menyerangnya.

“Korban sedang mandi di sungai, lalu tiba-tiba diserang buaya. Dia tidak langsung diseret ke dalam air, tapi sempat dihempas-hempaskan. Banyak warga melihat kejadian itu secara langsung,” ujar Kepala Desa Hanaut, Nanang Qasim

Menurut Nanang, Sani datang ke Hanaut dalam suasana libur bersama keluarganya. Namun, kunjungan yang seharusnya menyenangkan itu malah berubah menjadi tragedi yang mengguncang warga setempat.

“Korban ini warga Desa Babaung, tapi sedang berkunjung ke sini karena libur Lebaran. Sungai di sini memang kerap dilintasi buaya, dan kejadian seperti ini bukan yang pertama,” jelasnya.

Nanang mengungkapkan bahwa keresahan warga terhadap keberadaan buaya sudah berlangsung lama. Bahkan, sebelumnya pernah terjadi serangan buaya yang menyebabkan seorang warga kehilangan tangan. Sayangnya, upaya untuk mengatasi ancaman buaya terkendala oleh perlindungan hukum terhadap satwa liar tersebut.

“Pernah ada warga sampai kehilangan tangan akibat diserang buaya. Tapi karena banyak aturan yang melindungi buaya, kami hanya bisa mengimbau warga agar lebih berhati-hati,” tambahnya.

Saat ini, upaya pencarian terhadap jasad korban masih terus dilakukan. Sekitar 20 unit kelotok telah dikerahkan oleh warga untuk menyisir perairan sungai di sekitar lokasi kejadian.

Pemerintah desa juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Pulau Hanaut, BKSDA, Polairud, dan BPBD Kotim untuk membantu proses pencarian.

“Sudah hampir 20 kelotok kami kerahkan. Warga mengepung sungai untuk mencari korban maupun buaya tersebut, tapi hasilnya masih nihil,” ungkap Nanang.

Peristiwa ini kembali menjadi peringatan keras bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tepian sungai, khususnya di daerah yang dikenal sebagai habitat buaya muara.

“Kami mengimbau warga untuk tidak mandi atau beraktivitas di sungai tanpa pengawasan. Perairan Hanaut ini memang dikenal sebagai habitat alami buaya muara,” tegas Nanang. (Red-ZK)

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Iklan Default

Postingan Populer

Komentar Terbaru