Seruyan, ZONA KALIMANTAN – Sejumlah desa di Kabupaten Seruyan mulai mengadopsi teknologi bioflok untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan sekaligus menekan biaya operasional. Teknologi ini menawarkan solusi inovatif bagi masyarakat pedesaan untuk mengembangkan usaha perikanan secara efisien dan berkelanjutan.
Di Desa Sembuluh II, Kecamatan Danau Sembuluh, teknologi bioflok telah diterapkan melalui pembangunan 15 kolam bioflok. Selain itu, Desa Pematang Panjang juga mengikuti jejak yang sama dengan membentuk tiga kelompok budidaya ikan yang menggunakan sistem tersebut.
Dukungan dari Dinas Perikanan
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan, Halidah, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung kelompok-kelompok budidaya ikan di berbagai desa yang ingin mengembangkan sistem bioflok.
“Setiap desa dapat memanfaatkan anggaran ketahanan pangan mereka untuk pengembangan budidaya ikan, dan kami siap memberikan pendampingan secara maksimal,” ujar Halidah.
Dinas Perikanan juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat teknologi bioflok, seperti efisiensi biaya dan waktu dalam pembesaran ikan.
“Teknologi ini memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah mengurangi biaya operasional, terutama untuk pakan. Jika penumbuhan floknya optimal, waktu pembesaran ikan bisa diatur sehingga lebih efisien,” tambah Halidah.
Keunggulan Teknologi Bioflok
Teknologi bioflok dikenal sebagai metode budidaya berbasis mikroorganisme yang mampu mengubah limbah organik menjadi pakan alami bagi ikan. Sistem ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sangat efektif dalam meningkatkan hasil panen.
Beberapa keunggulan teknologi bioflok meliputi:
- Efisiensi Pakan: Mikroorganisme yang tumbuh dalam flok berfungsi sebagai sumber pakan tambahan bagi ikan.
- Pengurangan Limbah: Limbah organik dalam kolam diubah menjadi senyawa yang bermanfaat, mengurangi pencemaran lingkungan.
- Penggunaan Ruang yang Efisien: Sistem ini memungkinkan budidaya ikan di lahan yang terbatas.
Mendorong Inovasi Desa
Melalui pengembangan teknologi bioflok, Dinas Perikanan Kabupaten Seruyan berharap lebih banyak desa yang memanfaatkan potensi perikanan sebagai sumber ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kami optimis dengan penerapan teknologi ini, masyarakat desa dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan menciptakan usaha yang lebih produktif,” kata Halidah.
Potensi Pengembangan Bioflok di Seruyan
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, teknologi bioflok diharapkan dapat menjadi model pengelolaan perikanan yang sukses di Kabupaten Seruyan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
“Kami akan terus mendorong desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi ini, sehingga Kabupaten Seruyan bisa menjadi contoh dalam pengembangan budidaya ikan berbasis teknologi modern,” pungkas Halidah.(RED-ZK)